Thursday, April 18, 2013

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPUASAN SEKS SUAMI DENGAN PERILAKU SEKS PADA SAAT ISTRI HAMIL DI PUSKESMAS X TAHUN 2013



HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPUASAN SEKS SUAMI DENGAN PERILAKU SEKS PADA SAAT ISTRI HAMIL DI PUSKESMAS X TAHUN 2013
Variabel
Definisi Operasional
Cara Ukur
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala Pengukuran
Independen: Kepuasan Seks Suami



















Dependen :
Perilaku Seks
Kepuasan seks suami adalah evaluasi subyektif pada suami terhadap kondisi seks dan kualitas seks yang berkaitan dengan rasa bahagia dan puas karena harapan, keinginan,dan tujuan yang ingin dicapai saat istri hamil telah terpenuhi baik sebagian maupun seluruhnya. Kepuasan seks dapat diukur melalui skala kepuasan seks yang meliputi aspek-aspek kepuasan seks. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi kepuasan seksnya. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah kepuasan seksnya.


Semua kegiatan atau aktivitas manusia,baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Wawancara





















Wawancara
Quisioner





















Quisioner
1.      Ya
2.      Tidak




















1.      Positif apabila T ≥50
2.      Nagatif apabila T≤50

Nominal





















Ordinal

Sunday, April 7, 2013

kata-kata motivasi

Thomas J. Watson
Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan yang memaksa Anda terus berkembang.

Henry Ford
Bila Anda berpikir Anda bisa,maka Anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak bisa, Anda pun benar… karena itu ketika seseorang berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya dia telah membuang kesempatan untuk menjadi bisa.

Alexander Graham Bell
Konsentrasikan pikiran Anda pada sesuatu yang Anda lakukan Karena sinar matahari juga tidak dapat membakar sebelum difokuskan.

Bhagavad Gita
Manusia dibentuk dari keyakinannya. Apa yang ia yakini, itulah dia.

Jack Trout
Bekerja lebih keras tidak lebih efektif dari bekerja lebih pintar.

Thomas Stanley
Kebanyakan milyuner mendapat nilai B atau C di kampus. Mereka membangun kekayaan bukan dari IQ semata, melainkan kreativitas dan akal sehat.

Albert Einstein
Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan.

Walt Disney
Jika Anda dapat memimpikannya, Anda dapat melakukannya.

Eleanor Roosevelt
Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada indahnya mimpi-mimpi mereka.

Peter F. Drucker
Cara terbaik meramalkan masa depan Anda adalah dengan menciptakan masa depan itu sendiri.

Mahatma Gandhi
Kita harus menjadi perubahan yang ingin kita lihat di dunia.

Peter F. Drucker
Dalam setiap kisah sukses, Anda akan menemukan seseorang yang telah mengambil keputusan dengan berani.

George S. Patton
Kesalahan terbesar adalah tidak pernah membuat keputusan. Setiap perawan tua sepakat dengan saya.

Jack Trout
Tidak seorang pun akan mengikuti Anda jika Anda tidak tahu kemana harus melangkah.

Promod Brata
Jika Anda ingin berbahagia selama satu jam, silakan tidur siang. Jika Anda ingin berbahagia selama satu hari, pergilah berpiknik. Bila Anda ingin berbahagia seminggu, pergilah berlibur. Bila Anda ingin berbahagia selama sebulan, menikahlah. Bila Anda ingin berbahagia selama setahun, warisilah kekayaan. Jika Anda ingin berbahagia seumur hidup, cintailah pekerjaan Anda.

E. Nightingale
Orang yang paling beruntung di dunia adalah orang yang telah mengembangkan rasa syukur yang hampir konstan, dalam situasi apapun.

Henry Ford
Salah satu penemuan terbesar umat manusia adalah bahwa mereka bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya mereka sangka tidak bisa dilakukan.

Henry Ford
Apabila kita takut gagal, itu berarti kita telah membatasi kemampuan kita.

Andrew Carnegie
Biasakanlah untuk berpikir bahwa sukses hanya tinggal selangkah lagi dan pasti akan diraih, niscaya masa depan yang cerah akan ada di depan Anda.

Robyn Allan
Kegagalan terbesar adalah apabila kita tidak pernah mencoba.

Bill Clinton
Tidak ada jaminan kesuksesan, namun tidak mencobanya adalah jaminan kegagalan.

Henry James
Anda takkan tahu apa yang tak dapat Anda lakukan, sampai Anda mencobanya.

Eugenio Barba
Kegagalan hanya situasi tak terduga yang menuntut transformasi dalam makna positif. Ingat, Amerika Serikat merupakan hasil dari kegagalan total sebab Columbus sebenarnya ingin mencari jalan ke Asia.

Thomas A. Edison
Banyak orang yang sebenarnya sudah sangat dekat dengan sukses tapi sayangnya, mereka kemudian menyerah.

Charles Noble
Anda harus memiliki tujuan jangka panjang agar tidak frustasi terhadap kegagalan jangka pendek.

Robert J. Lumsden
Standar terbaik untuk mengukur keberhasilan Anda dalam kehidupan adalah dengan menghitung jumlah orang yang telah Anda buat bahagia.

Pepatah Cina kuno
Perjalanan sejauh 1000 mil dimulai dengan 1 langkah.

keindahaan hati tampak dari papar kata serta penghormatannya pada orang lain.

di dalam jiwa-jiwa yang tenang tersimpan kemampuan yang dasyat yang dapat menaklukkan isi dunia.

kepercayaan yaitu kunci sebagai hal penting didalam sesuatu keberhasilan

studi tidak cuma dengan ajukan pertanyaan, namun juga dengan lihat serta coba.

kemenangan tidaklah tujuan, namun hadiah untuk orang-orang yang akan berupaya serta terus mencoba

manusia yang berdosa yaitu manusia yang tidak dapat melupakan serta memaafkan kesalahannya dimasa lalu

waktu seseorang sudah jadi terhebat, maka sejatinya dia sedang beralih jadi orang yang terlemah.

orang berhasil yaitu orang yang tidak dulu berhenti coba walau sudah melewati seribu kegagalan

tidak dulu ada kata gagal untuk manusia-manusia yang terus berupaya. kegagalan cuma ada waktu manusia-manusia telah berhenti untuk coba.

menyesali apa yang berlangsung yaitu kebodohan selanjutnya dari orang-orang yang jatuh. sebaik-baiknya manusia yaitu sebagaikan kejatuhannya sebagai awal untuk coba yang baru, bukan hanya menyesalinya.

bila kita dulu alami waktu paling baik, maka kita tentu dapat alami waktu terburuk, dikarenakan dari moment-moment tersebut kita dapat mendapatkan makna sesuatu kebijaksanaan

untuk merubah diri anda, yang pertama anda mesti kerjakan yaitu mengubah yang anda pikirkan perihal diri anda sendiri.

kebahagiaan datang saat anda yakin pada apa yang anda kerjakan, tahu apa yang anda kerjakan, serta menyukai apa yang anda kerjakan.

waktu senja tiba, sudahkan anda mempersiapkan ranting-ranting kayu bakar yang dapat menyinari serta menghangatkan malam anda ?

keindahan sejati cuma dapat anda rasakan waktu anda dapat menikmatinya serta bersyukur.

senyuman dapat senantiasa bikin anda tampak 1000x lebih cantik dari sesungguhnya.

perihal yang kita benci pada diri kita sesungguhnya tidak lebih nyata dari pada perihal yang kita sukai dari diri kita sendiri.

with students khon khaen university thailand





Dilematika bagi Praktik Mahasiswa Keperawatan di Indonesia

Pendidikan Keperawatan Indonesia mengalami perubahan yang cukup signifikan sejak disahkannya Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Bagian ke-empat dari UU tentang Sisdiknas tersebut, terutama pasal 19-20-21 yang membahas tentang Pendidikan Tinggi mencantumkan tentang jenjang pendidikan akademik dan profesi yang boleh dan layak untuk dilaksanakan di Indonesia.

Menindaklanjuti UU tentang Sisdiknas tersebut, maka kurikulum pendidikan Keperawatan pada waktu itu mengalami perubahan. Pendidikan Keperawatan terutama pendidikan Sarjana Keperawatan yang sebelumnya menggunakan metoda mix mode antara tahap akademik dan profesi, maka setelah penerapan UU tentang Sisdiknas metoda mix mode dihapuskan dan selanjutnya diganti dengan metode akademik dan metode profesi yang berasingan.

Sebelum tahun 2003, setiap mahasiswa Keperawatan yang sedang menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ataupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) akan menyelesaikan gelar Sarjana Keperawatan (S.KP) dalam jangka waktu 4-5 tahun, dimana dalam fasa tersebut setiap mahasiswa akan menjalani program pendidikan akademik dan profesi secara berkesinambungan. Namun, selepas 2003, setiap mahasiswa Keperawatan akan menjalani program pendidikan akademik selama 3-4 tahun, kemudian akan diwisuda akademik dengan mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep), setelah itu setiap mahasiswa Keperawatan wajib menjalani program pendidikan profesi selama 1-2 tahun guna mendapatkan gelar Ners yang wajib dicapai agar dapat menjalankan praktik secara paripurna sebagai general nurse. Sedangkan bagi alumni yang hanya mendapatkan ijazah S.Kep saja tidak dianggap sebagai Perawat yang paripurna karena belum menjalani program profesi di berbagai fasilitas kesehatan.

Saat ini UU tentang Sisdiknas yang baru, yaitu UU No. 12 Tahun 2012 telah terbit. Tentunya keberadaan UU baru ini akan membawa implikasi terhadap pendidikan Keperawatan di tanah air. Pada tulisan ini implikasi terbitnya UU No. 12 Tahun 2012 tidak akan penulis bahas, penulis hanya akan membahas mengenai bagaimana praktik mahasiswa Keperawatan dapat dilaksanakan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan guna memenuhi kehendak UU tersebut.

Sebagaimana diketahui, bahwa pemisahan program pendidikan akademik dan program pendidikan profesi membawa beberapa implikasi; baik bagi mahasiswa Keperawatan, dosen dan clinical instructor Keperawatan maupun lahan praktik yang digunakan untuk praktik mahasiswa Keperawatan. Bagi mahasiswa Keperawatan tentu saja hal tersebut berdampak bagi semakin lamanya proses pendidikan yang mereka jalani, selain itu anggaran yang dibutuhkan untuk menjalani kedua program tersebut tentunya semakin bertambah. Bagi dosen dan clinical instructor Keperawatan, adanya program tersebut akan semakin meningkatkan tugas yang harus dilaksanakan, selain itu setiap dosen dan clinical instructur Keperawatan tentunya harus memantau dengan sungguh-sungguh setiap program profesi sehingga didapat jaminan bahwa setiap mahasiswa dibawah asuhannya telah mendapatkan pengalaman yang ditetapkan oleh pihak institusi. Bagi lahan praktik, adanya program ini mau tidak mau memaksa para pimpinan pusat pelayanan kesehatan untuk mampu menyediakan lahan praktik yang sesuai bagi para calon Ners yang sedang berpraktik di tempat mereka bekerja.

Terkait dengan lahan praktik tersebut, saat ini keadaan yang ada kurang menggembirakan, karena sedikit sekali lahan praktik yang mampu memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh pihak institusi pendidikan yang mampu memberikan pengalaman yang optimal bagi para calon Ners tersebut. Kendala utama yang dirasakan oleh para dosen dan clinical instructor Keperawatan adalah kapasitas dan ketersediaan sarana dan prasarana yang tidak memadai. Dimana seharusnya disetiap lahan praktik yang ada, setidaknya menyediakan ruang pertemuan untuk diskusi mahasiswa yang nyaman dan private. Namun di Indonesia, hanya mahasiswa dari pendidikan Kedokteran saja yang memiliki fasilitas tersebut di rumah sakit-rumah sakit pemerintah, sedangkan bagi mahasiswa Keperawatan tidak ada. Sehingga kadang-kadang terjadi mahasiswa dan dosen atau clinical instructor Keperawatan harus berdiskusi di ruangan yang tidak ada pasiennya atau kadang di mushola bahkan di selasar rumah sakit. Hal ini tentu tidak akan menjamin proses pembelajaran dapat berhasil dengan tepat guna.

Selain itu, sarana pelayanan kesehatan yang digunakan untuk praktik mahasiswa kadang menetapkan biaya yang cukup tinggi dan tidak ada keseragaman. Sebagai contoh, mahasiswa yang praktik di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di beberapa wilayah DKI Jakarta wajib membayar 10.000 rupiah per-hari untuk setiap mahasiswa. Selain itu untuk praktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tarif yang dikenakan pun lebih tinggi lagi, mencapai 17.500 rupiah per-hari untuk setiap mahasiswa. Sedangkan untuk Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) tarif yang dikenakan sekitar 20.000-50.000 rupiah per-hari per-mahasiswa. Adapun untuk Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) tarif yang ditetapkan lebih besar lagi, yaitu sekitar 24.500-32.500 per-hari tiap mahasiswa. Besaran tarif ini akan berbeda untuk setiap provinsi, kota maupun kabupaten. Dan, biaya tersebut biasanya diluar biaya Memorandum of Understanding (MoU) antara institusi pendidikan dengan pihak manajemen rumah sakit yang biasanya mengenakan tarif sekitar 2-3 juta rupiah per-institusi.

Besaran biaya diatas biasanya dikatakan oleh pihak rumah sakit include dengan biaya bimbingan dari pihak ruangan, namun pada kenyataannya jarang sekali mahasiswa yang sedang berpraktik mendapatkan bimbingan yang diinginkan sebagaimana yang telah dijanjikan oleh pihak rumah sakit. Akhirnya dosen dan clinical instructor yang turun untuk memberikan bimbingan secara penuh kepada mahasiswa.

Apabila kita lihat di negeri jiran, praktik mahasiswa Keperawatan ini diatur oleh Ministry of Health (MoH) tiap-tiap negara dengan berpandukan pada policy yang ditetapkan oleh Nursing Board masing-masing. Dimana saja mahasiswa suatu institusi boleh berpraktik telah ditetapkan, berapa besaran yang harus mahasiswa bayar tiap semester merata untuk setiap provinsi, aturan rasion mahasiswa dengan dosen atau clinical instructor pun tidak luput untuk dituliskan. Selain itu setiap institusi di negeri jiran memiliki clinical instructur Keperawatan sendiri yang digaji oleh pihak institusi sehingga apa yang diajarkan di kelas akan sama dengan apa yang dipraktikkan di lahan praktik. Dosen hanya melakukan supervisi secara random pada berbagai institusi yang dijadikan sebagai lahan praktik. Sedangkan apabila institusi pendidikan tidak memiliki cukup clinical instructur Keperawatan, maka institusi pendidikan terkait dapat meng-gaji local perseptor di tempat praktik tersebut untuk membimbing mahasiswa secara full dan wajib cuti kerja selama proses bimbingan tersebut. Teratur dan tertata dengan rapi, bayarannya pun tertulis dengan jelas. Selain itu lahan praktik pun memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh institusi pendidikan.

Hal ini tentu berbeda sekali dengan apa yang terjadi di tanah air. Selain standar lahan praktik yang berlainan, tarif yang dikenakan kepada mahasiswa pun terkesan semau gue, juga kualitas pembimbing di lahan praktik masih terus harus ditingkatkan. Apalagi ketiadaan Nursing Board atau Konsil Keperawatan di Indonesia dan kurangnya perhatian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terhadap pendidikan atau profesi Keperawatan semakin menambah beban bagi civitas profesi Keperawatan yang ada.

Itulah yang menyebabkan pendidikan Keperawatan relatif mahal karena memang policy dan dilematika yang harus dipenuhinya pun sangat complicated. Dan, apabila pihak terkait tetap abai untuk memberikan perhatian terhadap perkara serius ini, kemungkinan besar perkembangan pendidikan Keperawatan di Indonesia akan semakin jauh tertinggal. Adakah kita semua ingin seperti itu?

Source: Perbincangan di Social Media, Website PPNI dan Website AIPNI,,,,,,,,, semoga informasi ini bermanfaat

RESUME TRANSCULTURAL NURSING

Transkultural Keperawatan merupakan area / wilayah keilmuan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sifat didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya/keutuhan budaya kepada manusia. (Leininger, 2000)
Konsep dalan transkep :
• Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan.
• Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan.
• Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan adalah bentuk yang optimal dari pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu yang mungkin kembali lagi (Leininger, 1985).
• Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain.
• Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
• Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal muasal manusia.
• Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran yang tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan dasar observasi untuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling memberikan timbal balik diantara keduanya.
• Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
• Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing, mendukung dan mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
• Cultural care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukung atau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
• Cultural impotition dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain karena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok lain.
Paradigma :
• Leininger (1985) : cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep asuhan keperawatan.
• Andrew and Boyle (1995) :
a. Manusia : individu, keluarga, dan kelompok
b. Sehat
c. Lingkungan : perkembangan, kepercayaan, perilaku klien serta fisik social dan simbolik.
d. Keperawatan : mempertahankan budaya, negosiasi budaya, restrukturisasi.
Proses keperawatan mencangkup :
• Pengkajian : anamneses, interview, observasi, studi dokumen, pemeriksaan fisik.
• Diagnosa keperawatan :
Giger and Davidhizar, 1995 : gangguan komunikasi verbal, interaksi sosial, dan ketidakpatuhan dalam pengobatan.
• Perencanaan dan pelaksanaan :
a. Cultural care preservation
b. Cultural care accommodation
c. Cultural care repartening

Andrew and Boyle, 1995 : mempertahankan budaya, mengakomodasi budaya, dan merubah budaya.
• Evaluasi : keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, dan beradaptasi dengan budaya klien.
Berfikir kritis adalah proses kognitif atau mental yang mencangkup penilaian dan analisa rasional terhadap semua informasi dan ide yang ada serta merumuskan kesimpulan dan keputusan. Berpikir kritis memberikan pertimbangan karena bukti, konteks penilaian, kriteria yang relevan untuk membuat keputusan dengan baik, metode yang berlaku atau teknik untuk membentuk penghakiman, dan konstruksi teoretis yang berlaku untuk memahami masalah.
Edward Glaser, 1941. Menulis bahwa kemampuan untuk berpikir kritis meliputi tiga hal yaitu
1. Sikap “membuang” (keadaan pikiran tentang sesuatu) untuk dipertimbangkan dalam cara berpikir dalam masalah dan mata pelajaran yang datang dalam rentang pengalaman seseorang.
2. Pengetahuan tentang metode penyelidikan secara logis dan mempunyai penalaran.
3. Memiliki beberapa keterampilan dalam menerapkan metode tersebut.
Berpikir kritis juga suatu cara mengambil masalah kehidupan yang tak terlepas dari ruang lingkup pikiran, seorang pemikir kritis harus memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Menimbulkan pertanyaan penting dan masalah, merumuskan dengan jelas dan tepat.
2. Mengumpulkan dan menilai informasi yang relevan, menggunakan ide-ide abstrak untuk menafsirkan secara efektif.
3. Datangkan sebuah kesimpulan dengan alasan dan solusi, menguji mereka terhadap kriteria dan standar yang relevan.
4. Berpikir terbuka pikiran terarah dalam pemikiran, pengakuan dan penilaian, sebagai yang mereka asumsikan, implikasi, dan konsekuensi praktis, dan
5. Berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dalam memikirkan solusi untuk masalah yang kompleks tanpa terlalu dipengaruhi oleh pemikiran orang lain mengenai berbagai masalah.
Aspek-aspek dalam berfikir kritis
Berfikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan. Namun, beberapa aktifitas kognitif atau mental dapat diidentifikasi sebagai komponen-komponen utama dalam berfikir kritis.
• Mengajukan sebuah pertanyaan untuk menentukan alasan dan penyebab
• Mengumpulkan data
• Memvalidasi informasi yang tersedia
• Menganalisa informasi
• Menggunakan pengalaman dan pengetahuan klinis yang lalu
• Mempertahankan suatu sikap fleksibel
• Mempertimbangkan pilihan yang tersedia dan menilai tiap pilihan menurut keuntungan dan kerugian
• Merumuskan suatu keputusan.
Perawat harus menggunakan keterampilan berfikir kritis dalam semua keadaan:
• Perawatan klinis, faktor-faktor yang dibawa oleh pasien dalam situasi perawatan kesehatan dipertimbangkan, dipelajari, dianalisa, dan diinterpretasikan.
• Ambulatori
• Perawatan extended dalam panti dan komunitas
Tahap-tahap proses keperawatan
Proses keperawatan adalah suatu sistem yang cermat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah-masalah kesehatan dan keperawatan seseorang. Komponen yang sering dikutip mencangkup :
• Pengkajian
• Perencanaan
• Implementasi
• Evaluasi
Menurut the 1991 American Nurses Assosiation Standart of Clinical Nursing Practice mencangkup komponen tambahan yaitu :
• Pengkajian
• Diagnosa
• Identifikasi hasil akhir
• Perencanaan
• Implementasi
• Evaluasi
Transcultural Nursing Research adalah teori berdasarkan disiplin humanistik, yang dirancang untuk melayani individu, organisasi, masyarakat, dan masyarakat. Manusia perawatan/kepedulian didefinisikan dalam konteks budaya. Budaya peduli kompeten hanya dapat terjadi ketika nilai-nilai budaya perawatan dikenal dan melayani sebagai dasar untuk perawatan yang berarti. Misi Transcultural Nursing Research adalah untuk meningkatkan kualitas budaya kongruen, kompeten, dan adil peduli bahwa hasil dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan orang di seluruh dunia. Visi Transkultural Nursing Research berusaha untuk memberikan perawat dan perawatan kesehatan profesional lainnya dengan basis pengetahuan yang diperlukan untuk memastikan kompetensi dalam praktek budaya, pendidikan, penelitian, dan administrasi.

Tujuan Transcultural Nursing Research :
• Untuk memajukan kompetensi budaya untuk perawat di seluruh dunia
• Untuk memajukan beasiswa (pengetahuan substantif) dari disiplin
• Untuk mengembangkan strategi untuk advokasi perubahan sosial budaya yang kompeten untuk perawatan
• Untuk mempromosikan non-profit korporasi keuangan suara